Cerita WNI Di Malaysia, Selama Lockdown Pekerja Dikasih Rp 6 Juta Oleh Pemerintah
AHAD NEWS ■ Salah seorang WNI yang sedang berada di Malaysia menceritakan suasana lockdown yang diberlakukan di negeri Jiran itu. Nova begitu nama panggilannya.
Menurut Nova semua orang yang ada di Malaysia, baik penduduk asli ataupun pendatang tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di luar rumah dan melakukan usaha rutin selama masa lockdown diberlakukan. bahkan, mayoritas pekerja kantoran juga diperlakukan sama.
Untungnya, situasi tersebut tidak menyebabkan terjadinya kelaparan karena ada kebijakan khusus dari pemerintah terhadap masyarakat selama masa lockdown diberlakukan.
Lockdown di Malaysia sudah diberlakukan selama 13 hari. Hal tersebut membuat Nova tidak bisa berusaha seperti hari biasa karena dia bergerak di bidang pesan antar kemplang ke konsumen.
Bahkan menurutnya setiap rumah hanya diperbolehkan 1 orang yang keluar untuk mendapatkan kebutuhan harian rumah tangganya.
“Selama lockdown, kami WNI dan masyarakat Malaysia memang diminta untuk mengurung diri demi mencegah tertularnya Covid-19.Jadi, aktivitas di luar itu sangatlah dibatasi, dimana satu rumah yang boleh keluar hanya satu orang saja,” kata Nova bagaimana dikutip dari TribunBatam .com (1/4/2020).
Perempuan yang tinggal di kawasan Rambutan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan itu mengaku sangat bersyukur karena kebijakan lockdown di Malaysia diiringi dengan kebijakan yang meringankan masyarakat.
Diantaranya, masyarakat Malaysia mendapat santunan sebesar RM 1600 setara Rp 6 juta cara melihat kurs mata uang saat ini. Bahkan para WNI yang ada di sana juga mendapat santunan sekitar 3 jutaan dengan syarat cukup berusia 21 tahun keatas.
“Kalau yang kerja kantoran juga dapat, kalau tidak salah nominalnya RM 4 ribu,” ucap Nova
Ibu satu anak ini juga menuturkan bahwa selama masa lockdown, semua bahan pokok dan juga bahan bakar minyak mengalami penurunan dari pada hari-hari biasa.
“Bill listrik kita didiskon juga, pun begitu dengan tagihan listrik. Jadi, hampir seluruh harga barang itu mengalami penurunan harga,” tegas Nova.
Tentu kondisi diatas berbanding terbalik dengan situasi yang dialami masyarakat Indonesia di tanah air. Hampir semua bahan pokok mengalami kenaikan harga.
Foto : Suasana jalan yang kosong di Bukit Bintang di Kuala Lumpur, Malaysia (Bloomberg - Samsul Said)
■ Sumber : OC
0 Komentar